My Future - Billie Eilish

Bicara masalah mimpi, impian, cita cita dan makna kata yang sama lainnya. Untuk keluar dari masa di mana aku nyaris saja menganggap mimpi adalah bagian dari masa kecil saja. Walaupun aku melakukan analisa mimpi terus menerus, lalu menoleh ke masa depan. Sedikit berani menengok terlalu jauh. Dan akhirnya terjebak di antara bayang bayang masa kecil dan kecepatan waktu yang terus berjalan. Aku yakin orang orang di luar sana banyak merasakan hal yang sama, kekhawatiran tentang masa depan. Mau jadi apa dan bagaimana. 


Untuk sedikit mengurangi kekhawatiran itu, pastinya akan sibuk mencari sebuah pengalihan. Contohnya dengan musik. Aku ingin sedikit berbagi ulasan tentang sebuah lagu yang relate dengan suasana hati serta pikiran ku saat ini. Kawan kawanku menyebut ini sebagai 'terapi musik'. My Future dari Billie Eilish. Dirilis pada 30 Juli 2020, masuk pada albumnya yang Happier than ever. Kalian bisa cek di Wikipedia atau artikel lainnya. Aku yakin setiap lagu memiliki makna tersendiri dari si seniman, dan mungkin Billie merasakan hal yang sama seperti aku rasakan. Lalu ketika lagu sudah sampai ke pendengar maka interpretasinya sudah menjadi milik si pendengar. Ini versiku. Lagu yang bercerita tentang refleksi diri, pertumbuhan pribadi. Proses mencintai jati diri dan perencanaan masa depan.


Kira kira begini;


I can't seem to focus 

And you don't seem to notice I'm not here

I'm just a mirror

You check your complexion

To find your reflection all alone

I had to go


Mewakilkan sekali, sungguh. Untuk sekedar hidup kita memang membutuhkan lebih dari sejuta topeng dan menyembunyikan banyak cermin. Meneruskan keterpaksaan atau bahkan kepura puraan. Pikiran yang bercabang dan banyak hal lain yang jadi pertimbangan tentang suatu keputusan, bab meninggalkan. Bukan, tapi istirahat. Karena pecahnya beberapa fokus sehingga sulit dikendalikan. Jika dikatakan secara terang terangan, ini masalah hubungan percintaan yang detailnya tidak bisa aku jelaskan di sini.


Cause I, I'm in love

With my future

Can't wait to meet her

And I'm in love

But not with anybody else

Just wanna get to know myself


Pada poin poin ini kembali aku ditampar oleh beberapa kalimat yang disampaikannya. Ternyata aku lebih mencintai banyangan masa depan, sesuatu hal yang sama sekali belum pernah aku temui. Samar bahkan tak terlihat. Bukankah memang harus dicintai, dipersiapkan dan dikejar? Bisa menyebutnya dengan ambisi, mau bagaimana lagi? Aku ingin.



Can't you hear me

I'm not comin' home

Do you understand

I've changed my plans


Empat kalimat, lagi lagi aku disadarkan. Harusnya aku lebih tegas mengenai suatu keputusan. Tentang rencana yang semula, harus aku ubah. Mengistirahatkan beberapa hal, memang harus begitu. Aku harap beberapa orang yang aku maksud di sini bisa memahami apa yang aku pilih. Tentang keputusan ku merubah beberapa rencana.


I'm in love 

But not with anybody here

I'll see you in a couple years


Tidak banyak yang aku harapkan, di tahap ini aku tidak memaksakan orang orang untuk menetap. Aku bebaskan mereka, karena aku pun ingin semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Karena aku akan kembali kepada yang harus aku kejar. Tentang sebuah hubungan. Di poin ini, semoga kita bertemu dalam keadaan yang lebih baik beberapa tahun kedepan. Semoga. 



Jika diam menjadi aturan atas segala sesuatu, maka itu salah. Nyatanya tidak. Harusnya kita saling jujur, semua hal tidak harus sepaham tapi paling tidak bisa  saling mengerti. Di dunia ini, sedikit orang yang mau mengerti, mendengar dan memberi. Ini adalah dunia di mana orang terjebak pada dirinya sendiri. Saat semua orang sakit dan ingin dimengerti. Maka mencari orang yang mau mengerti jelas sangatlah susah. Menuntut lebih mudah daripada dituntut. Salah satu alasan dari putusnya pertemanan, persahabatan bahkan percintaan. Bagaimana menurut kalian?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Sang Tuan

PIKIR IBU

Masih senin. Dan mendadak saya merasa hari sudah buruk saja