Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Untuk Sang Tuan

 Aku akan selalu suka menghubungimu saat pagi tiba. Memastikan harimu dimulai dengan satu hal menyenangkan lewat pertanyaan sederhana soal mimpi semalam dan rencana seharian. Lalu berjanji untuk bertukar kabar seperlunya. Bercerita lagi usai petang dan jauh dari lalu lalang. Tentang orang-orang yang kau temui, benda-benda yang kau sapa, bangunan yang kau kagumi, kopi yang kau tumpahkan saking terburu-buru menandaskannya. Tentang sarapan yang nyaris selalu ditarik ke makan siang. Lalu buku yang sudah kau selesaikan, lalu apa yang sedang berbaris dalam daftar segera dituntaskan. Dan lainnya lagi. Seolah ritme berulang, tapi selalu bisa membuatku penasaran. Ceritakan lagi dan lagi. Dengan begitu setidaknya aku tahu, harimu tak ada yang membosankan. Dan kamu bisa bertahan. Tak tahu akan seberapa lama menekuni ini. Bisa jadi satu waktu kamu akhirnya bosan, aku bosan. Bisa jadi satu waktu perlahan kita mulai melonggarkan sejumlah perjanjian untuk terbuka dan bercerita. Ada alasan-alasan keci

Masih senin. Dan mendadak saya merasa hari sudah buruk saja

Seberapa jelas kamu menciptakan batas antara dirimu dan orang lain? Antara urusanmu dan orang lain? Ya, orang lain: keluarga, kawan, bahkan orang asing. Menciptakan batas itu perlu sedemikian nyata. Untuk menghargai diri sendiri dan juga yang lain. Dan rasanya penciptaan batas yang cukup jelas, akan memberi ruang saling menghargai. Ketika ada pihak menerabas batas itu, bahayanya bukan orang yang kamu kenal dekat~pun sebaliknya, apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan marah? Lalu, di mana sebetulnya tempat yang tepat mengalamatkan kemarahan? Kepada orang yang menyebabkan kamu marah? Kepada siapa saja yang sekiranya bisa mendengarkan segala ocehan kemarahan? Kemarahan seringnya dilempar tanpa arah. Katanya orang yang marah biasanya bisa lebih jujur. Menurut saya tidak. Seringnya mereka tidak sedang benar-benar mengucapkan kebenaran. Seringnya, kemarahan itu hanya untuk meluapkan emosi yang sulit dikendalikan. Betapa ketika marah, seseorang akan nyaris tak akan peduli dengan apa dan siapa