Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Jeda

 Gantari Kembali ke rumah masa kecilnya. mengenang setiap sudutnya. Lebih tepatnya sudut kamar. Ya, Gantari beberapa hari ini hanya berdiam diri di tempat yang waktu kecil ia sebut persembunyian. Keluar hanya untuk makan, mengisi botol minum, melamun di kamar mandi, berbincang dengan keluarga pun jarang. Ia lebih suka melakukan aktivitas di luar rumah jika ia tidak lelah. Lebih bebas. Seperti hari ini, Gantari membantu festival literasi yang diselenggarakan oleh komunitas yang ia ikuti setelah pelariannya ke Semarang. Seperti membayar hutang, hari ini harus terbayar. Yap, dengan tenaganya. Sebuah pertanggungjawaban sebagai anggota. Hal yang tak pernah ia duga akhirnya muncul juga. Ia ingat ibunya pernah mengatakan hidup itu adalah permainan waktu. 'Permainan waktu apa lagi ini?' batinnya. Badan Gantari mendadak beku, jantungnya seperti dipukul beratnya palu, sesak nafas. Padahal yang ia lihat tadi bisa jadi hanya bayangan saja. Sedetik kemudian ada yang mengguncang tubuhnya,  “