Untuk Sang Tuan
Aku akan selalu suka menghubungimu saat pagi tiba. Memastikan harimu dimulai dengan satu hal menyenangkan lewat pertanyaan sederhana soal mimpi semalam dan rencana seharian. Lalu berjanji untuk bertukar kabar seperlunya. Bercerita lagi usai petang dan jauh dari lalu lalang. Tentang orang-orang yang kau temui, benda-benda yang kau sapa, bangunan yang kau kagumi, kopi yang kau tumpahkan saking terburu-buru menandaskannya. Tentang sarapan yang nyaris selalu ditarik ke makan siang. Lalu buku yang sudah kau selesaikan, lalu apa yang sedang berbaris dalam daftar segera dituntaskan. Dan lainnya lagi. Seolah ritme berulang, tapi selalu bisa membuatku penasaran. Ceritakan lagi dan lagi. Dengan begitu setidaknya aku tahu, harimu tak ada yang membosankan. Dan kamu bisa bertahan. Tak tahu akan seberapa lama menekuni ini. Bisa jadi satu waktu kamu akhirnya bosan, aku bosan. Bisa jadi satu waktu perlahan kita mulai melonggarkan sejumlah perjanjian untuk terbuka dan bercerita. Ada alasan-alasan ...